Gue ngantor seperti biasanya. Well, bangun jam empat pagi gitu sih, soalnya dapet talkshow jam setengah delapan (thanks to Arul). Tapi suer, sepanjang perjalanan pun nggak ada perasaan buruk ato apapun, pertanda kalo bakalan ada hal buruk terjadi hari itu.
Sampe kemudian gue ke Gramedia Matraman.... Sejak naik elevator, sepatu kiri gue udah nggak asik banget. Gue kira ada kerikil masuk ato apa. Waktu itu masih gue cuekin. Gue jalan aja, merhatiin buku-buku baru dan rak buku laris (Shit Happens masih nongkrong di rak itu—YES!).
Gue janjian ke Matraman bareng penulis gitu. Secara kita berdua suka banget baca Harlequin dan novel-novel karya ‘legenda’ macam Marga T, Mira W, ato S. Mara Gd. Jadilah ya sepanjang sore itu asyik ngobrolin buku-buku romance. Dan, damn, lagi-lagi sepatu bagian kiri gue terasa nggak nyaman. Tapi ya, saat itu di kepala gue masih terpikir teori kerikil-masuk-ke-sepatu jadi ya gue cuma ngomel-ngomel aja. Nggak ngecek.
Tapi pas naek ke lantai teratas, ke bagian buku anak, di elevator gue ngecek sepatu gue. Ugh, ternyata rusak! Sepatu tweed gue RUSAK! Sepatu yang demi dia gue sengaja beli topi tweed hitam, maksudnya biar matching... dan itu rusak!
Sedihnya gue. Kalo gue nggak nyadar lagi ada di depan umum, kali gue udah guling-guling kali di lantai, menangisi sepatu bagus gue. Sepatu yang semingguan penuh gue pake. Sepatu yang nyaris masuk list favorit gue di antara koleksi Converse gue yang lain. Sedih....
R.I.P
Tweed Converse shoes (2008-2008)
Semoga jiwamu tenang di surga sepatu sana....
Tweed Converse shoes (2008-2008)
Semoga jiwamu tenang di surga sepatu sana....
Yang Ditinggalkan:
Christian Simamora—pemilik
Christian Simamora—pemilik
No comments:
Post a Comment